Senin, 27 Mei 2013

DEFINISI BERFIKIR DEDUKTIF

Definisi Berfikir Deduktif

        Dalam deduktif telah diketahui kebenarannya secara umu, kemudian bergerak menuju pengetahuan baru tentang kasus-kasus atau gejala-gejala khusus atau individual. Jadi deduksi adalah proses berfikir yang bertolak dari sesuatu yang umum (prinsip, hukum, toeri, keyakinan) menuju hal khusus. Berdasarkan sesuatu yang umum itu ditariklah kesimpulan tentang hal-hal yang khusus yang merupakan bagian dari kasus atau peristiwa itu.
contohnya: setiap mahuk hidup pasti berkembang biak.
                 hewan peliharaan adalah mahluk hidup.
                 karena itu hewan peliharaan pasti berkembang biak.
 
Silogisme

Silogisme adalah suatu proses penalaran yang menghubungkan dua proposisi (pernyataan) yang berlainan untuk menurunkan sebuah kesimpulan yang merupakan proposisi ketiga. Proposisi merupakan pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya atau dapat ditolak karena kesalahan yang terkandung didalamnya.
Dua tipe argumen deduktif adalah silogisme kategoris dan silogisme hipotetis. Silogisme kategoris adalah argumen yang pasti terdiri atas dua premis dan satu konklusi, dengan setiap pernyataannya dimulai dengan kata semua, tidak ada, dan beberapa atau sebagian, dan berisi tiga bagian yang masing-masing hanya boleh muncul dalam dua proposisi silogisme.
contohnya: semua pemenang mendapatkan hadiah, beberapa teman sekelas saya adalah pemenang. jadi, beberapa teman sekelas saya mendapatkan hadiah.
 
Silogisme hipotetis adalah silogisme yang memiliki pernyataan kondisional atau bersyarat pada premisnya. Ada tiga jenis silogisme hipotetis, yaitu silogisme kondisional yang mengandung anteseden (syarat) dan konsekuensi; silogisme disjungtif berupa pernyataan yang menawarkan dua kemungkinan; dan silogisme konjungtif yang bertumpu pada kebenaran proposisi kontraris. Kesahihan dan ketidaksahihan setiap bentuk silogisme tersebut diukur dengan hukum dan prinsip dasar berpikir deduktif, menyangkut pengakuan dan pengingkaran pada premisnya. Beberapa contoh silogisme hipotetis terlihat di bawah ini:

Silogisme hipotetis: Bila tadi malam tidak mati lampu, Budi pasti menyelesaikan tugasnya.
                             Tadi malam mati lampu.
                             Oleh karena itu, budi tidak menyelesaikan tugasnya.
Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term). Contoh:

   Semua tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor)
   Lidah Buaya adalah tumbuhan (premis minor).
   Lidah Buaya membutuhkan air (Konklusi)
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
 Contoh:
   Tempat pinsil Ani berada di Tas atau di loker.
Tempat pinsil Ani tidak ada di tas.
maka, tepat pinsil Ani berada di loker.

Entimem Dalam kehidupan sehari-hari kita jarang menggunakan bentuk silogisme yang lengkap. Demi kepraktisan, bagian silogisme yang dianggap telah dipahami, dihilangkan. Inilah yang disebut entimem. Contoh : Premis mayor : setiap penjahat adalah orang yang berdarah dingin yang tega menyakiti korbannya. Premis minor : maling itu adalah penjahat. Kesimpulan   : maling itu adalah orang yang berdarah dingin yang tega menyakiti korbannya . Agar tidak kaku, maka silogisme di atas diungkapkan dalam bentuk entimen:
maling itu adalah penjahat, yang berdarah dingin yang tega menyakiti korbannya.
Jadi, dari penjelasan tentang berpikir deduktif yang termanifestasi dalam bentuk silogisme kategoris dan silogisme hipotetis (kondisional, disjungtif, dan konjungtif) dapat disimpulkan bahwa berpikir deduktif adalah cara berpikir logis yang mengikuti serangkaian aturan. Di dalamnya berlangsung aktivitas berpikir analisis dan sintesis terhadap kondisi atau situasi yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar